Rekaman diduga suara salah seorang petinggi Gerindra Provinsi Jambi itu ditujukan kepada Ketua DPC Gerindra kabupaten Merangin, Kerinci, dan Bungo.
Rekaman yang tersebar luas ini telah memancing reaksi yang beragam di internal Gerindra, bahkan dikabarkan sudah sampai di telinga Prabowo Subianto.
Suara rekaman itu mengerahkan kepada ketua dan sekertaris DPC Gerindra di tiga daerah untuk menyikapi keputusan terkait penunjukan ketua DPRD.
Dori Efendi pengamat politik Jambi menilai gerakan DPC untuk menolak keputusan DPP merupakan sesuatu yang tidak logis. Menurutnya karena Partai Gerindra merupakan partai kader yang taat kepada komando partai.
“Jadi DPC Partai Gerindra
Provinsi Jambi semestinya tegak lurus kepada keputusan partai,” ujar Dori, Sabtu (21/9).
Menurutnya benar bahwa selalu ada dinamika dalam organisasi. Tapi, sambungnya, ketika sudah jadi keputusan DPP maka harus patuh dan menjalankan.
Tak heran bila kemudian Dori mengajukan tanya. Bahwa jangan-jangan DPC tidak sendiri.
“Apakah gerakan DPC didukung oleh DPD sehingga terjadi pembangkangan yang pertama di tubuh partai gerindra?” ujarnya. Namun ia menegaskan bahwa keputusan DPP sudah sepatutnya ditaati oleh semua jajaran partai .
Berikut petikan rekaman tersebut:
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra Kerinci, Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra Merangin, Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra Bungo, yang saya hormati dan yang saya banggakan.
Berkaitan dengan SK DPP yang telah dikeluarkan untuk penunjukan kepada Ahmad Fahmi di Merangin, Despa (Andespa Kendora) di Kerinci, dan Darwandi di Bungo, maka untuk itu mohon kiranya kepada rekan-rekan DPC untuk menyikapi ini secara serius, karena itu bertentangan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai Gerindra.