Jambi , Mangurai.com — Di Saat Menyambut Hari Raya idul Adha sebagian dari masyarakat masih merasakan kegelisahan di karenakan anak nya yang sampai saat ini masih belum mendapatkan sekolah di tingkat menengah atas.
Dalam setiap kunjungan kerja ke daerah Presiden Jokowi selalu mengingatkan agar anak Indonesia harus bersekolah, peran Negara sangat diperlukan untuk masa depan anak bangsa. Hal itu sesuai dengan Amanat Undang-Undang Dasar 1945 Alenia 4 Mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut berbeda dengan yang dialami seorang siswa di Kota jambi.
Seorang siswa ini semangat ingin bersekolah, dia pun mengikuti pendaftaran melalui Online dan namanya masuk di salah satu sekolah SMA Negeri 3 Kota Jambi dengan urutan peringkat 30 dan tiba-tiba namanya hilang begitu saja dan tiba-tiba dinyatakan gugur oleh pihak sekolah dengan alasan tidak masuk dalam zonasi.
Dan sampai saat ini siswa bersangkutan masih mencoba untuk mendaftarkan ke sekolah lainnya yakni di Sekolah SMA Negeri 1 Kota Jambi, dia berharap agar dapat diterima dan bersekolah sebagaimana siswa yang lainnya, ternyata sistim yang dilaksanakan sama saja,
Di dampingin orang tuanya Calon Siswa SMA ini dengan wajah penuh harapan, agar pihak sekolah bisa menerimanya,
Pihak sekolah sendiri saat ditemui mengatakan “ Ini sudah menjadi kewenangan dinas Pendidikan kami dari Pihak sekolah sebenar nya merasa kasihan melihat anak bangsa yang ingin menuntut ilmu dan siapa tahu anak ini Nanti bisa menjadi Pemimpin bangsa” ,Sabtu (9/7/2022).
“Orang tua murid yang tidak ingin di sebutkan namanya , saya selalu setia mendampingin anak saya untuk melanjutkan Pendidikan di Sekolah Menengah tingkat atas ( SMA), hati saya merasa gunda dan gelisah berharap agar Pemerintah melalui Dinas Pendidikan agar berupaya bisa membuka kembali PPDB yang telah di tutup , karna menurut saya ini tidak adil terutama bagi anak saya” ungkapnya.
Sambil terlihat mata seorang ibu sedikit berkaca kaca ibu ini menyampaikan permohonannya kepada Bapak Gubernur agar dapat membantunya karena anaknya sampai saat ini tidak mendapat kan sekolah yang dia inginkan.
“Saya mohon agar Pemerintah dapat membantu anak saya agar bisa bersekolah, anak saya pun masih sering menangis di karenakan teman nya sudah mendaftar ulang sedangkan anak saya sampai saat ini belum tahu apakah ada sekolah yang mau menerimanya,” ungkap seorang ibu.
( Ferry)