MANGURAI.COM – JAMBI- Sucofindo Cabang Jambi Membenarkan Pekerjaan PT.Agri Yasa Abadi Belum Terselesaikan hingga Merugikan KT Rezaki Berkah ,Aksi demo yang di lakukan Perkumpulan Tertib dan Bangkit Jambi Membuka Semua tabir ke bohongan yang di Lakukan PT.Agri Yasa Abadi Sehingga PT Secofindo Kecolongan dalam mengawasi dan Mencairkan 100 Persen dalam Pekerjaan yang masih belum terselesaikan , PT.Sucofindo dalam Menjawab Orasi di depan halaman Kantor Sucofindo membenarkan Atas tuntutan dari Yayan selaku Korlap Tertib dan Bangkit Jambi , dari dasar Pemalsuan tanda tangan untuk pencairan Melalui aplikasi dan lahan Sekitar 4, 81 hektar yang belum terselesaikan Kamis ( 9/11/2023) Pukul 10 wib di belakang rumah Dinas Kapolda Jambi
Bermula dari Kasus Kelompok Tani Rezeki Berkah dengan PT.Agri Yasa Abadi, kelompok tani meminta kepada PT Agri Yasa Abadi untuk bisa mengembalikan uang Atas pekerjaan tumbang tiping Sekitar 4,6978 hektar yang belum terselesaikan, dengan nominal +-Rp73.000.000 rupiah. Total keseluruhan dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Rp879.200.000 juta. Dengan rincian Rp.15.700.000/ hektar dengan total luas lahan 56 hektar, Sudah di terima oleh PT Agri Yasa Abadi dengan waktu Pekerjaan 6 bulan, hingga sampai saat ini masih belum dapat pertanggung jawaban. Menyikapi aksi tersebut Perkumpulan Tertib dan bangkit Jambi melakukan aksi damai di PT SUCOFINDO Cabang jambi. kamis, 09/11/2023.
Yayan selaku korlap dalam aksinya menyatakan bahwa sucofido jambi dinilai tidak bekerja secara kompeten dalam menangani kasus ini, Kasus yang telah di usut sejak 1 bulan yang lalu belum juga menumukan titik terang.
“Harusnya PT Sucofindo Jambi Tau bahwa Pt Agri Yasa Abadi Sudah seringkali melakukan kesalahan, bahkan bukan hanya di kelompok Tani Rezeki Bekah, tetapi terkait permasalahan Tebo, dan juga terkait permasalahan di mersam, ini mengakar dan menjamur. Seharusnya PT yang seperti ini buka di bina tapi di binasakan.” ucap yayan dalam orasinya.
Menurut Yayan, PT SUCOFINDO cabang jambi yang memiliki kegiatan usaha utama Pemeriksaan (inspeksi), pengawasan (supervisi), pengkajian, pemantauan, pengujian, dan verifikasi dinilai lalai akan tugasnya.
“aplikasi yang di ciptakan SUCOFINDO itu mandul, masak pemalsuan dokumen yang jelas jelas ada namun pihak SUCOFINDO tidak tau, jadi kerja kalian di sini apa?”tegas yayan.
Menanggapi aksi tersebut penanggung jawab operasional, penanggung jawab maneger, dan tim teknis PT SUCOFINDO menghampiri massa aksi untuk klarifkasi.
“pencairan tahap 2 di lakukan pada bulan april, tim kami mengadakan kunjungan lapangan tanggal 11 sempember, memang menemukan ada lahan yang tidak di kerjakan. Laporan dari perkumpulan Tertib bangkit sudah kita teruskan untuk di baca oleh BPDPKS dan hari ini kita dapat info berkas itu sudah di tim legal mereka. Kami hanya melakukan verivikasi, mengenai permasalahn dokumen yang di isukan kami tidak mengetahui sama sekali karena format pencairan sudah otomatis dari sistem. Untuk kunjungan lapangan kami lakukan per 6 bulan sekali. Temuan di lapngan pada 11 september uang itu sudah di cairkan 100% namun pekerjaan belum terselesaikan”konfirmasi Septian selaku Tim teknis PT SUCOFINDO
Menurut keterangan septian dalam hal ini SUCOFINDO hanya sebagai perpanjangan tangan dari BPDPKS.