MANGURAI.COM – MUARO SABAK – Sejak 1995, berdasarkan hasil kesepakatan dari Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bahwa tanggal 16 November selalu diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional atau International Day of Tolerance.
Dengan pokok pembahasan dalam Rakor adalah ” Dalam Rangka Meningkatkan Toleransi Demi Menjadi Pelopor Anti Kekerasan Dan Radikalisme Untuk Memperkokoh Persatuan Dan Kesatuan Bangsa”.
Hari Toleransi Internasional. Inti peringatan ini adalah merayakan keberagaman dan toleransi dalam wujud nyata, serta untuk memastikan bahwa semua orang memahami pentingnya memberi ruang satu sama lain.
Kita perlu terus menumbuhkan kesadaran bahwa keragaman agama, bahasa, budaya, dan etnis bukanlah dalih untuk konflik, tetapi kekayaan umat manusia. Keragaman adalah kekayaan.
Keragamaan adalah potensi bagi kita untuk saling mengenal dan berkolaborasi dalam kebaikan dan mewujudkan kemaslahatan bersama. Sebab, mereka yang bukan seiman adalah saudara dalam kemanusiaan.
Rapat koordinasi dilaksanakan di Kantor Camat Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur 16/11/2022, hadir dalam rapat tersebut, Staf Ahli Berlian, kaban Kesbangpol Sularto, Camat Sadu Frans Afrianto, kepala OPD Forkofimca, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat serta para tamu undangan yang hadir untuk mengikuti Rapat Koordinasi Dalam Rangka Meningkatkan Toleransi Demi Menjadi Pelopor Anti Kekerasan dan Radikalisme Untuk Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Pada kesempatan tersebut Kaban Kesbangpol Sularto dalam sambutannya mengatakan, sosialisasi ini penting dilakukan untuk merawat kerukunan antar umat beragama. Masyarakat yang saling menjaga dan merawat kerukunan antar umat beragama dapat mencegah potensi konflik. Namun tentunya ini dibutuhkan peran aktif dari tokoh agama dan tokoh masyarakat, karena mereka merupakan elemen yang bersinggungan langsung dengan masyarakat.
Dalam sambutan Berlian yang mewakili Bupati Tanjung Jabung Timur mengatakan. Ia sangat menyambut baik dan Apresiasi atas di laksanakannya Rakor Forkopimda terkait meningkatkan Toleransi. Rakor ini selain membahas tentang pentingnya bertoleransi juga memperkuat hubungan silaturahmi antar kita semuanya.
Radikalisme adalah suatu paham yang dibuat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan tatanan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara kekerasan. Dalam ilmu sosial pengartian Radikalisme sebagai pandangan yang ingin melakukan perubahan yang mendasar sesuai dengan Interpretasinya terhadap realita sosial atau ideologi yang dianutnya.ucapnya.
Kegiatan selanjutnya tanya jawab dengan Narasumber terkait Radikalisme, Toleransi yang akan menjadi Pelopor Anti Kekerasan, untuk menjadi persatuan dan kesatuan bangsa.
(ferry)