Kades Merbau: Informasi Infrastruktur di Tanjab Timur Banyak Dipelintir

JAMBI – Semakin depan Pilkada serentak, informasi menyesatkan tentang infrastruktur di Kabupaten Tanjung Jabung Timur berserakan di media sosial.

Tak ayal kondisi ini membuat masyarakat Tanjung Jabung Timur gerah dengan adanya kesalahan informasi tentang kondisi infrastruktur yang tidak semestinya.

Sikap masyarakat itu disampaikan oleh tokoh masyarakat Tanjung Jabung Timur Amirudin, yang juga Kepala Desa Merbau. Sebagai orang yang berada di lapangan ia sadar informasi di media sosial banyak dipelintir tak sesuai fakta sehingga mendiskreditkan pemerintah Tanjung Jabung Timur.  Ia meminta semua pihak untuk menyajikan informasi sesuai fakta yang ada di lapangan

Sisi Lain Wirdayanti Istri Romi Hariyanto, Sudah Tulis Empat Buku

“Sampaikan informasi tentang infrastruktur yang ada di Tanjab Timur sesuai dengan kondisi sebenar-benarnya. Jangan sampai ada informasi diputarbalikkan ataupun dimanipulasi yang menyebabkan bias dan hoaks sehingga berpotensi menyebabkan keresahan di tengah masyarakat,” ujar Amir yang juga ketua Apdesi Tanjabtim belum lama ini.

 

“Saya lihat banyak di postingan akun-akun palsu media sosial yang mendiskreditkan pemerintah daerah terkait infrastruktur di Tanjab Timur,” ujar Amir.

Romi Hariyanto Diserang di Medsos, Begini Reaksi Istrinya

Amir menyebut contoh. Ada akun yang mengunggah konten negatif dengan menggunakan informasi yang tidak valid. Kata dia,  kesalahan informasi ini berlebihan hingga sampai-sampai mereka menggunakan dokumentasi foto jalan menuju ke kawasan perkebunan.

Lalu, kata Amirudin, foto itu dijadikan alat untuk menyerang pemerintah daerah. “Padahal di banyak tempat, tidak hanya di Tanjab Timur memang jalan menuju ke kawasan perkebunan kondisinya serupa. Belum lagi di kabupaten lain, juga mengalami tantangan yang tidak berbeda,” jelasnya.

 

“Ada juga kami lihat jalan yang seharusnya bukan kewenangan pemerintah kabupaten, tapi itu kewenangan pemerintah provinsi, tapi malah diarahkan ke pemerintah kabupaten” ungkapnya.

 

Banyak informasi juga terkesan tidak seimbang, dan sepihak. Padahal menurutnya bila dikonfirmasi ke pemerintah desa, pemerintah kecamatan, ataupun pemerintah kabupaten,  bisa mendapatkan informasi utuh.

“Tentu ada  tantangan dan hambatan dalam pembangunan infrastruktur di Tanjab Timur yang kondisi tanahnya adalah tanah gambut yang membutuhkan anggaran besar, dan tidak seperti infrastruktur di kabupaten lain,” sebutnya.

 

“Kami juga menyayangkan adanya pemberitaan soal jalan yang seolah-olah tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Padahal, bila dikonfirmasi kepada pemerintah daerah, kenyataannya pembangunan jalan tersebut sudah dianggarkan oleh pemerintah daerah.” Jelasnya

 

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada semua pihak untuk dapat lebih arif dan bijaksana dalam mencermati terkait infrastruktur di Tanjab Timur. Jangan menjadikan isu-isu ini menjadi liar dan dijadikan alat untuk kepentingan politik praktis. Karena hal itu dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

(*)