MANGURAI.COM – KERINCI – Gunung Kerinci yang terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, saat ini masih menyandang status Level II atau siaga terhitung sejak 9 September 2007.
adanya aktivitas vulkanik di Gunung Kerinci yang ditandai dengan erupsi berupa kolom abu setinggi lebih kurang 300 meter di atas puncak gunung api tersebut. Petugas Pos Pengamatan Gunung Kerinci, Irwan Safwan mengatakan erupsi itu terjadi hari ini pukul 17:58 WIB. Kolom abu tampak berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur.
Dampak dari erupsi tersebut mengakibatkan sulitnya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci, karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan. Dan membuat warga kerinci susah untuk beraktivitas di daerah bawah kaki gunung kerinci.
Masyarakat di sekitar Gunung Kerinci dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak gunung dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif
Erupsi yang terjadi kali ini adalah erupsi kedua kali yang terjadi sepanjang tahun 2022. Pada 20 Oktober lalu, Gunung Kerinci tercatat mengalami erupsi yang melontarkan kolom abu setinggi lebih kurang 750 meter dari atas puncak gunung api tersebut.
PVMBG menyatakan gunung api yang berbentuk strato vulkano itu mempunyai karakter letusan bersifat eksplosif yang diselingi dengan adanya aliran-aliran lava. Karakter letusan Gunung Kerinci adalah letusan bertipe vulkano lemah yang hanya mengeluarkan material abu letusan, tidak ada data aliran lava yang tercatat sebagaimana tertera dalam sejarah letusannya.
(Ferry)