Romi Hariyanto Simbol Demokrasi di Pilgub Jambi

Romi Hariyanto Simbol Demokrasi di Pilgub Jambi Oleh: Tengku Gilang Pramanda “Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan” Sutan Syahrir Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), H Romi Hariyanto, dipastikan berlayar di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi. Ini dipastikan setelah dalam satu hari, Sabtu (24/8), dia mendapat tiga rekomendasi partai sekaligus. Ada Partai Nasdem, PKN, dan juga Gelora. Sebelumnya, partai anak Jokowi, yakni PSI, sudah menyatakan dukungan terlebih dahulu. Dukungan kepada Romi Hariyanto ini sekaligus mematahkan skema jurus mabuk yang dimainkan untuk membuat Pilgub Jambi hanya diikuti satu calon, yakni petahana, Al Haris melawan kotak kosong. Kepastian Romi Hariyanto maju di Pilgub Jambi ini, tentunya juga bisa dimaknai sebagai perwujudan demokrasi yang diharapkan banyak orang akhirnya terwujud di Provinsi Jambi. Niat mengkapitalisasi dukungan partai politik tentunya akan membunuh nuansa demokrasi di Pilgub Jambi. Tapi, akhirnya Romi berhasil mendobrak sumbatan demokrasi tersebut. Hampir bisa dipastikan Pilgub Jambi akan bertanding secara head to head antara Romi Hariyanto dengan Al Haris. Masyarakat kembali bergairah dengan hadirnya dua calon di Pilgub Jambi. Terlebih bagi banyak orang yang menginginkan adanya perubahan di Provinsi Jambi. Lihat saja, hari ini media sosial riuh dan bergemuruh menyambut dukungan partai politik untuk Romi Hariyanto. Kehadiran Romi Hariyanto seolah menjadi jawaban mereka, untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan di tengah masyarakat. Sudah pasti masyarakat di Pilgub Jambi bakal terlibat secara aktif dan ini adalah penanda hidupnya alam demokrasi khususnya di Provinsi Jambi. Hilangnya demokrasi di Jambi nyaris saja terjadi. Kalau sampai terjadi, tentu demokratisasi di Jambi mundur ke belakang. Padahal demokrasi adalah amanah UUD 1945 yang memberikan kemerdekaan kepada setiap individu untuk menentukan harapan dan pilihannya secara mandiri setiap lima tahun sekali. Untungnya ada Romi Hariyanto. Dia kini patut didapuk menjadi simbol penyelamat demokrasi di Pilgub Jambi. (*)